Wednesday, July 27, 2011

Beberapa Hal Tentang Rokok

Pertama, mari kita lihat data berikut ini,

Daftar 10 Negara Perokok Terbesar di Dunia**
1. China = 390 juta perokok atau 29% per penduduk
2. India = 144 juta perokok atau 12.5% per penduduk
3. Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per tahun)
4. Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk
5. Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk
6. Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk
7. Brazil = 24 juta perokok atau 12.5% per penduduk
8. Bangladesh =23.3 juta perokok atau 23.5% per penduduk
9. Jerman = 22.3 juta perokok atau 27%
10. Turki = 21.5 juta perokok atau 30.5%

*Wow!! Amazing! Is it a good news or not??
Setelah hal yang “MENGEJUTKAN” tersebut…
Sekarang.. Jreng.. Jreng..

***Statistik Perokok Indonesia***
Statistik Perokok dari kalangan anak-anak dan remaja
• Pria = 24.1% anak/remaja pria
• Wanita = 4.0% anak/remaja wanita
• Atau 13.5% anak/remaja Indonesia

Nyangka nggak siih.. Kalau itu tuh dari kalangan orang-orang seumuran kita!!
Tapi, jangan ikut-ikutan deh, ya..

Statistik Perokok dari kalangan dewasa
• Pria = 63% pria dewasa
• Wanita = 4.5% wanita dewasa
• atau 34 % perokok dewasa

**o_O Protect OUR Parents!!! Oh Noooo!!! They are in danger!**
Nahh.. Udah liat datanya kan.. Sekarang, kita liat grafiknya biar lebih jelas lagi..



Sekarang, Kita lihat sebagian dari bahaya yang ditimbulkan rokok..

MEROKOK MEMBAWA PENYAKIT
Tembakau merupakan faktor risiko untuk sekurang-kurangnya 25 jenis penyakit
1. Kanker pundi kencing
2. Kanker perut
3. Kanker usus dan rahim
4. Kanker mulut
5. Kanker Esofagus
6. Kanker tekak
7. Kanker pankreas
8. Kanker payudara
9. Kanker paru-paru
10. Penyakit saluran pernafasan kronik
11. Strok
12. Kereputan tulang (osteoporosis)
13. Penyakit jantung
14. Kemandulan
15. Putus haid awal
16. Melahirkan bayi yang cacat
17. Keguguran bayi
18. Mati pucuk
19. Bronkitis
20. Batuk
21. Penyakit ulser peptik
22. Emfisima
23. Otot lemah
24. Penyakit gusi
25. Kerosakan mata

MEROKOK SECARA PASIF
Walaupun anda tidak merokok, anda masih boleh menyedut asap rokok daripada perokok. Ini dipanggil merokok secara pasif ('passive smoking').
Berbanding dengan asap aliran ('mainstream smoke'), asap aliran sisi yang keluar dari puntung rokok ('mainstream smoke') mengandungi :
• 2 kali lebih banyak nikotin
• 5 kali lebih banyak karbon monoksida
• 50 kali lebih banyak kimia yang menyebabkan barah
• 3 kali lebih banyak tar
 AKIBAT MEROKOK SECARA PASIF
• Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung
• Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis
• Sakit atau pedih mata
• Bersin dan batuk-batuk
• Sakit kerongkong
• Sakit kepala
PEROKOK PASIF DAN RISIKO PENYAKIT
Dibandingkan dengan yang tidak terdedah dengan asap rokok pasif, perokok pasif mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengidap pelbagai jenis penyakit
• Penyakit jantung - 30%
• Kanker - 25%
KESAN ASAP ROKOK PASIF KEPADA IBU HAMIL DAN JANIN YANG DIKANDUNG
• Keguguran janin
• Tumbesaran janin terencat - 30% lebih tinggi
• Kematian janin dalam kandungan
• Pendarahan dari uri (abruption placenta)
• Kurang berat badan - 20 hingga 30%
AKIBAT ASAP ROKOK PASIF KEPADA BAYI
• Masalah dan penyakit pernafasan
• Perkembangan kecerdasan otot terjejas
• Jangkitan telinga
• Leukeamia
• Kanker otak 22%
• Lelah - meningkat simptom lelah
• Sindrom kematian secara mengejut

KANKER PARU-PARU
Anak-anak yang lahir tahun 1985, diperkirakan sepertiganya akan pernah menderita kanker, dan kira-kira seperempatnya akan meninggal karena kanker. Kita semua memiliki keluarga atau teman yang mengidap kanker. Jadual berikut memaparkan jumlah pengidap kanker di US tahun 1993.
Kanker pembunuh terbesar, iaitu kanker paru-paru, membunuh hampir 90% penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker. Namun sesungguhnya kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah. Penyelidikan dalam beberapa dekad menunjukkan bahawa satu-satunya penyebab utama kanker paru-paru adalah asap rokok.

KARSINOGEN
Zat-zat karsinogen (pemicu kanker) yang terkandung pada rokok adalah:
• vinyl chloride
• benzo (a) pyrenes
• nitroso-nor-nicotine

Orang-orang masih saja merokok, padahal mereka sudah tahu akibat-akibat yang ditimbulkannya..Kenapa yaa?? Ayo kita baca tulisan yang saya kutip dari sebuah forum ini.. ^.^

Larangan-larangan merokok sudah dikeluarkan oleh pemerintah di berbagai belahan dunia. Pajak untuk rokok dan produk tembakau lain sudah ditinggikan. Tetapi, kenapa orang tetap merokok?

Godaan merokok sudah hadir sejak seseorang masih muda. Tekanan dari teman-teman adalah salah satu penyebab utama. Di Kanada, 70 persen anak-anak yang merokok mengaku terpengaruh oleh teman-teman mereka yang sudah merokok lebih dulu. Anak-anak muda itu merasa mendapat "penghargaan sosial" ketika mereka merokok.

"Ada perasaan diterima di komunitas saat mereka bertanya,'boleh minta api?'," demikian ungkap sebuah penelitian oleh Teen Drug Abuse. Selain itu, ada juga tingkah laku anak muda yang senang dengan kegiatan berisiko tinggi.

Orangtua juga memiliki pengaruh pada anak-anak dalam hal merokok, khususnya orangtua perokok. Beberapa penelitian—meskipun mungkin sebetulnya sudah jelas—membuktikan bahwa anak-anak dari orangtua perokok lebih besar kemungkinannya untuk mengisap "batang tembakau" ketimbang anak-anak dari orangtua non-perokok. Orangtua non-perokok juga bisa dianggap bersalah ketika membiarkan anak-anak mereka menonton film atau video yang menampilkan orang merokok.

Media massa bisa mengaburkan pesan bahaya merokok dengan menampilkan iklan, film, atau media lain yang menunjukkan kalau merokok itu keren, bagian dari gaya, bahkan menyiratkan pesan bahwa merokok itu baik bagi kesehatan. Belum lagi ada anggapan bahwa rokok ringan dengan embel-embel "light" atau "mild" memiliki tingkat bahaya yang rendah. Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Addiction menyebutkan bahwa 1 dari 5 perokok menganggap merek tertentu lebih aman daripada merek lain. Science Daily menyebutkan bahwa rokok, dengan dan tanpa klaim ringan, memiliki bahaya yang sama.

Beberapa studi menghubungkan kecanduan, termasuk kecanduan nikotin, dengan genetika. Tetapi, hal ini masih harus didukung oleh faktor lain, seperti lingkungan, sosial, dan kesehatan.

Alasan lain bagi orang untuk merokok adalah alasan medis. Memang tidak ada dokter yang menyarankan orang untuk merokok, tetapi bagi beberapa penderita depresi, merokok adalah obat bagi mereka untuk mengurangi ketegangan. Nikotin melepaskan senyawa tertentu ke dalam sistem saraf dan menciptakan efek tenang.

Ternyata ada banyak alasan ya..Tapi tetap saja dilarang, untuk menegaskan bahwa merokok tidak boleh dilakukan, ada fatwanya nih..

“Merokok Hukumnya adalah HARAM bagi anak-anak dibawah usia 17 Tahun”
Ada beberapa alasan yang melatar belakanginya, antara lain :
1. Selama ini hukum merokok makruh cenderung atau lebih dekat ke haram
2. Larangan pemerintah melalui PP/Perda yang sudah ada dan berlaku sampai sekarang tidak banyak yang mengindahkannya atau banyak di langgar. Misalnya larangan merokok di taman atau di ruang tertentu yang dikeluarkan pemda, masih juga ada yang merokok di ruang tersebut.
3. Perokok, khususnya anak-anak tidak bermanfaat sedikitpun, tetapi malah merugikan diri sendiri.

Bahkan, orang lain yang tidak sengaja menghirup asapnya juga terkena imbasnya.
Fatwa ini juga memiliki artian yang luas, kenapa??

1. Barang yang dalam ukuran sedikit haram, apabila banyak juga haram, maka hati-hatilah orang tua yang merokok, janganlah anda merokok, apalagi diketahui oleh anak-anak, mereka akan mencontoh anda! Walaupun hanya mencoba sedikit!
2. Pekerjaan terkait yang haram, maka hukumnya menjadi haram. Para pekerja industri rokok, penjual rokok, dll … berhati-hatilah. Rejeki anda dari rokok menentukan nasib hidup anda di dunia dan akhirat. Anda konsumsi makanan haram dalam tubuh, maka barang tersebut akan berada dalam tubuh anda selama 40 hari dan ibadah anda selama itu tidak diterima oleh Allah. Subhanallah.
3. Fatwa ini mengajak kita untuk hidup sehat, karena merokok dapat menyebabkan kanker, stroke dan gangguan janin dan kehamilan.

Nah, sekian dulu ya info nya.. Terimakasih sudah membaca.. :)

Referensi : 
Word Press Sunarto Edris
Word Press Nusantara News